Rabu, 27 September 2017

MUBA BERPUISI


UNDANGAN PENERBITAN BUKU
KUMPULAN PUISI "MUBA BERPUISI"

Dalam rangka menguatkan identitas, memupuk kecintaan, dan perekat persatuan masyarakat Musi Banyuasin, maka dalam momen ulang tahun Kab. Muba ke 61 ini ARSI melaksanakan program kegiatan penulisan puisi yang akan diterbitkan pada bulan ulang tahun ARSI Maret 2018,  dengan ketentuan sebagai berikut :

SYARAT-SYARAT UMUM :
1. Penulis adalah warga Kabupaten Musi Banyuasin, yang dimaksud warga bagi kami adalah   orang yang berdomisili dan atau dilahirkan di Kabupaten Musi  Banyuasin;
2. Naskah harus asli (bukan plagiat, terjemahan, saduran, dan sejenisnya);
3. Naskah belum pernah dipublikasikan dalam buku Munajat Tugu Bundaran (buku puisi pertama ARSI);
4. Peserta dapat mengirimkan karya hingga maksimal lima buah puisi.

SYARAT-SYARAT KHUSUS :
1. Puisi yang ditulis mengangkat perihal Muba dan bertema bebas, penulis dapat menuliskan puisi dengan tema Lingkungan, Keindahan Alam, Wisata, Pendidikan, Kearifan Lokal, Sosial, Politik, Pemerintahan, Pembangunan, dan lain-lainnya;
2. Penerimaan karya dimulai sejak 28 September - 31 Desember 2017 dan buku akan diterbitkan pada bulan Maret 2018;
3. Tiga puisi penulis pilihan akan mendapatkan uang pembinaan;
4. Karena penerbitan buku puisi ini bertujuan untuk semua kalangan, diharapkan agar tidak menggunakan diksi-diksi yang vulgar;
5. Cara Pengiriman Karya :
A. Dalam bentuk hardcopy dapat diantar langsung ke sekretariat ARUS MUSI (ARSI) yang beralamat di : Jalan Merdeka Lingkungan I Kelurahan Kayuara RT/RW 001/001 NO. 13, Kecamatan Sekayu; 
B. Dalam bentuk softcopy dapat dikirim melalui email : Mubaberpuisi@yahoo.com;
6. Kirimkan biodata naratif dengan isi wajib :
1.      Nama Lengkap;
2.      Tempat, Tanggal Lahir;
3.      Nomor Handphone yang bisa dihubungi;

Narahubung :
1. Herdoni Syafriansyah (085267153015)
2. Okta Pianus PW          (082246194290)
3. Andhiga Puja Dinata  (081313606260)

Jumat, 04 November 2016

JEJAK BUDAYA ARSI MUBA (JBAM) !


GERAKAN INVENTARISASI UNSUR KEBUDAYAAN MUBA

JILID 1 : JANUARI - OKTOBER 2017
SEKAYU - SUNGAI KERUH - PLAKAT TINGGI - LAWANG WETAN - BABAT TOMAN - BATANG HARI LEKO - SANGA DESA.

PROLOG

Sebelum memasuki sebuah rumah panggung, kita harus meniti tangga pertama. Susah... adakalanya, tetapi cita-cita tetaplah menjadi asa dalam bingkai fatamorgana bila kita tidak melangkah. Dan bila telah melangkah, jangan berhenti tanpa tinggalkan jejak berarti.

Untuk menggapai cita dalam melestarikan dan mengibarkan pengetahuan dan ekspresi kebudayaan daerah diperlukan konsep yang menyeluruh, dimulai dari inventarisasi unsur-unsur budaya daerah, program pengembangan, dan pemberdayaan yang nyata dan khusus secara berkelanjutan. Impian ini harus ada yang memulai, serta jemari-jemari lain yang menggenggam dan melanjutkan. Oleh karena demikian gerakan ini kita gebrakan. JBAM! Menghentak. Menggebrak. Dari, oleh, dan untuk Muba!

Kegiatan inventarisasi unsur-unsur budaya daerah merupakan upaya penting dalam pelestarian kebudayaan daerah. Hal ini tidak saja memberikan fungsi informatif namun juga dapat digunakan sebagai fungsi pembuktian hukum guna perlindungan kebudayaan daerah dalam jangka pendek. Untuk jangka menengah dan panjang adalah dengan mengeluarkan peraturan sebagai payung hukum yang secara khusus bertujuan untuk melestarikan/ melindungi kebudayaan daerah.

Melalui gerakan ini, kami ingin mengajak semua kalangan untuk menyelami nilai-nilai luhur dan kearifan dari pengetahuan dan ekspresi kebudayaan daerah yang tentunya dapat diaktualisasikan dalam kehidupan masa kini. Nilai-nilai luhur itu saling bersinergi dan hidup berdampingan dengan alam sekitar sebagaimana terlihat dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin dan secara luasnya Indonesia. Dengan mengenal langsung secara dekat diharapkan akan semakin tumbuh rasa kecintaan kita terhadap budaya Kabupaten Musi Banyuasin, sekaligus mengingatkan kita bersama akan ketangguhan budaya yang kita miliki.

Kita adalah masyarakat yang tangguh dan tercerdaskan, berhenti menjadi anak manja yang hanya menanti saja. Telah cukup kita menunggu, di segenap bidang Muba melaju. Kita bantu daerah sesuai kompetensi yang kita mampu. Sama-sama berasal dari satu akar, tak perlu saling membakar. Serasan sekate. Gerakan ini bukan tentang perjuangan, melainkan kenikmatan perjalanan. Pada saatnya kelak kita harus percaya Muba akan mampu menegakan jati diri sebagai suatu Kabupaten yang besar. Berkibarlah kesenian, kesusastraan, dan kebudayaan daerah; berkibarlah Muba. Seluruh penjuru Indonesia, nama Muba kelak menggema! *

Jumat, 14 Oktober 2016

JEJAK BUDAYA ARSI MUBA (JILID 1)

PEREKRUTAN RELAWAN

Masyarakat negeri ini memiliki khasanah seni dan budaya yang begitu kaya dan luar biasa baik pesona maupun nilainya, termasuk pula dengan Kabupaten Musi Banyuasin. Pada tahun 2017, Organisasi non profit ARSI berencana mengadakan kegiatan Jejak Budaya ARSI Muba (JBAM) Jilid I periode Januari - Oktober 2017 yang akan dilaksanakan di tujuh kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin yaitu Sekayu, Sungai Keruh, Plakat Tinggi, Lawang Wetan, Babat Toman, Batang Hari Leko, dan Sanga Desa. Berkait narasi tersebut, maka ARSI membuka rekruitmen relawan agar dapat turut serta meninggalkan jejak menikmati langkah ini.

Jejak Budaya Arsi Muba adalah sebentuk kegiatan yang dilakukan oleh ARSI bersama masyarakat yang mempunyai semangat cinta untuk  melestarikan serta mengibarkan kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin dengan cara melakukan gerakan inventarisasi terhadap unsur-unsur kebudayaan yang ada di tiap kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin.

Gerakan inventarisasi dimaksud adalah pengumpulan data, pencatatan, dokumentasi, pengkajian, pemetaan unsur kebudayaan Muba, promosi dan penyebarluasan informasi (namun tidak termasuk dalam memiliki kecuali ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan).

Unsur-unsur kebudayaan tersebut adalah berupa (tidak terbatas pada) :
1.            Naskah kuno dan prasasti;
2.            Artefak / Makam / Benda cagar budaya;
3.            Alat musik tradisional;
4.            Sastra lisan / Ciptaan tradisional;
5.            Makanan dan minuman;
6.            Motif kain;
7.            Musik dan lagu daerah;
8.            Ornamen (Hiasan / ukiran pada suatu produk);
9.            Pakaian adat / tradisional;
10.       Permainan tradisional;
11.        Produk arsitektur;
12.        Ritual;
13.        Seni pertunjukan;
14.        Senjata tradisional dan alat perang;
15.        Tari tradisional;
16.        Tata cara pengobatan dan pemeliharaan kesehatan tradisional.

Bagi sahabat-sahabat yang ingin terlibat dalam kegiatan inventarisasi ini, dapat mengunduh form OpRec Volunteer di sini. Syarat untuk menjadi relawan / volunteer dalam kegiatan Jejak Budaya Arsi Muba adalah keikhlasan dan kecintaan kepada budaya Muba. Formulir yang sudah di isi tersebut, dapat dikembalikan dengan menyerahkan langsung di Sekretariat ARSI atau via email di Arsimuba@yahoo.com

Untuk keterangan lebih lanjut kontak WhatsApp :085267153015.

Marilah kita cintai budaya milik sendiri. Salam Budaya!

Minggu, 04 Januari 2015

ARSI MENGINSPIRASI

DEDIKASI UNTUK NEGERI
          KIBARKAN CINTA DARI HATI

ARSI KAB. MUBA




Organisasi ARSI Kab. Muba berencana melakukan kegiatan berbagi inspirasi kepada adik-adik di berbagai tempat di Kabupaten Musi Banyuasin dan mencari volunteer yang tangguh dan kreatif untuk menjadi panitia atau menjadi calon Kakak Inspirator dalam kegiatan tersebut. Jika kamu peduli dengan persoalan pendidikan, seni, dan kebudayaan serta ingin melakukan tindakan nyata, barangkali inilah waktunya untuk bergabung dalam tim kami sebagai relawan panitia atau kandidat Kakak Inspirator dalam program kegiatan ARSI Menginspirasi.

1.   Persyaratan Volunteer Kepanitiaan :
-          Pria atau Wanita berumur 18 – 30 tahun;
-          Khusus Volunteer wanita harus melampirkan surat izin dari orang tua;
-          Sehat jasmani dan rohani;
-          Mampu bekerja sama sebagai tim;
-          Berkomitmen dan totalitas terhadap kegiatan.

2.   Persyaratan Volunteer calon Kakak Inspirator :
-          Minimal lulusan SMA atau sederajat;
-          Pria atau Wanita berumur 20 – 40 tahun;
-          Sehat jasmani dan rohani;
-          Memiliki jiwa sosial, nasionalis, sukarelawan dan motivasi yang tinggi;
-          Memiliki prestasi dibidang akademik dan atau non-akademik;
-          Mempunyai salah satu keterampilan pada bidang Bahasa Asing, Kesenian, Beladiri, atau lainnya;
-          Mempunyai catatan perjalanan hidup yang menginspirasi.

Kirimkan softcopy Curriculum Vitae dan foto Anda (format *Jpeg) ke email : Lani.muhammad@yahoo.co.id  Carbon Copy (CC) ke email Arsimuba@yahoo.com atau dalam bentuk hardcopy diantarkan langsung ke Sekretariat Arus Musi (ARSI) di alamat Jalan Merdeka Lingkungan 1 Kelurahan Kayuara RT/ RW 01/01 Nomor 13, Kelurahan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin. Deadline 15 Januari 2015.

Bagi Anda yang ingin berkontribusi, kami menerima :

Ø  Donasi buku bacaan untuk anak SD dan SMP (Layak baca)
Ø  Bantuan finansial dapat dikirimkan ke Nomor Rekening : 149-09-51375 (Bank Sumsel Cabang Sekayu a.n ARUS MUSI)

Contact Person :
                                                                                 -  Lani Muhammad (0877- 6974- 7847)
                                                                                  -  Almendi DP (0852- 7333- 6765), atau
                                                                -  Pengurus Arus Musi lainnya.

Sabtu, 28 Juni 2014

PERIHAL MUBA YANG BANYAK TERLUPA



PERIHAL MUBA YANG BANYAK TERLUPA

1.      Serikat Islam adalah organisasi pertama yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.
2.      Anak Sungai terpanjang di Kab. Muba adalah Sungai Lalan dengan 195 KM.
3.      Tahun 1951, tiap-tiap kilometer bujursangkar jika dihitung rata-rata hanya didiami oleh penduduk lebihkurang delapan (8) jiwa dengan luas wilayah lebihkurang 25.664 KM2.
4.      Kecamatan terkaya penyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kab. Muba terbesar adalah Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir.
5.      Dusun terkaya di Kab. Muba adalah Sungai Angit dengan lebih dari 500an sumur minyak.
6.      Ada lebih dari 600an PT (Perseroan Terbatas) baik skala kecil, menengah maupun skala besar yang terdapat di keseluruhan wilayah Kab. Muba.
7.      Soelistyono adalah orang Jawa pertama dan satu-satunya hingga sekarang yang berhasil menjabat Bupati Muba, beliau adalah Bupati ke-6 Kabupaten Musi Banyuasin (jika dihitung semenjak Kabupaten bernama Musi Ilir Banyuasin).
8.      Tari Baselek adalah nama tari tradisional milik Suku Kubu Kandang, Desa Muara Bahar yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jambi. Tari ini dipersembahkan dalam ritual prosesi pengobatan terhadap anggota suku yang menderita sakit.
9.      Pada abad ke-28 nama Kabupaten Musi Banyuasin adalah Onderafdeeling Moesi Ilir en Koeboestreken lalu selanjutnya berganti nama menjadi Kewedanaan Musi Ilir.
10.  Sekayu merupakan Ibukota Kewedanaan Musi Ilir sekaligus Ibukota Marga Mantri Melayu.
11.  Ketika ada pembentukan Kabupaten, Kewedanaan Musi Ilir belum memenuhi persyaratan terutama dalam hal jumlah penduduk sehingga untuk memenuhi persyaratan tersebut maka Kewedanaan Musi Ilir bergabung dengan Kewedanaan Banyuasin, lalu terbentuklah Kabupaten Musi Ilir Banyuasin (MIBA) dengan Ibukota yang berkedudukan di Palembang.
12.  Dengan bergabungnya Kewedanaan Musi Ilir dan Kewedanaan Banyuasin, maka secara tidak langsung telah meniadakan istilah ilir dalam penamaan Musi Ilir, atas dasar pertimbangan inilah maka kemudian penamaan Kabupaten Musi Ilir Banyuasin (MIBA) diganti menjadi Musi Banyuasin (MUBA) dengan Ibukota yang masih berkedudukan di Palembang.
13.  Abu Samah adalah orang pertama yang terpilih menjadi Bupati namun saat itu Kabupaten masih bernama Musi Ilir Banyuasin (MIBA).
14.  Kapten Layskar Kompi I (satu) A. Qorik Udjud pernah terpilih menjadi Bupati Musi Ilir Banyuasin (MIBA), tetapi tidak diangkat (sebelum Usman Bakar).
15.  Usman Bakar adalah Bupati ke-2 jika dihitung sejak Kabupaten bernama Musi Ilir Banyuasin (MIBA) namun Bupati yang pertama jika dihitung sejak Kabupaten bernama Musi Banyuasin (Muba). Semenjak Usman Bakar terpilih menjadi Bupati maka Ibukota Kabupatenan dipindahkan ke Sekayu dan nama Kabupaten Musi Ilir Banyuasin diganti menjadi Kabupaten Musi Banyuasin.
16.  Muba adalah kabupaten terluas sekaligus terkaya di Provinsi Sumatera Selatan.
17.  Muba adalah Kabupaten yang kaya akan tradisi sastra tutur seperti: Senjang, Andai-andai Pendek dan Andai-andai Panjang, Busik Tawe, Serambah, Dundai, Pantun-pantun, Syair-syair, dan juga Peribahasa.
18.  Andai-andai Panjang terpopuler adalah Bujang Ranggonang disajikan dalam bentuk syair-syair serta pantun yang bersambut, terdiri dari 685 syair serta pantun bersambut yang berkelindan erat.dalam ceritera.
19.  Syair ke 622 dalam ceritera Bujang Ranggonang adalah syair mengenai jati diri Bujang Ranggonang. Berikut kutipannya : Aku diberi nama Ranggonang / Nama asliku Rangga Sang Hiyang / Aku Panglima Raja Palembang/ Anak Musi sudah terbilang //
20.  Tidak terdapat contoh penulisan huruf dari lafal Ghin (Xrhe) dalam bahasa daerah Sekayu di dalam Abjad Bahasa Indonesia. Contoh kalimat dalam bahasa daerah Sekayu yang menggunakan huruf Ghin (Xrhe) adalah Be(xrhe/gh)uk ku(xrhe/gh)us pe(xhre/gh)ut bela(xhre/gh)ai – (Baku: Beruk Kurus Perut Berlari/ Belaghai).
21.  Ada beberapa kerajaan-kerajaan kecil yang pernah berdiri di Kab. Muba zaman dulu, namun hanya tujuh kerajaan saja yang menyisakan bukti sejarah dikarenakan bangunan-bangunan yang cenderung terbuat dari kayu sehingga habis dimakan masa sama halnya dengan Kerajaan Besar Sriwijaya.
22.  Selain pedoman agama, landasan moral (hukum) yang dipegang oleh masyarakat Musi Banyuasin “Kaum Tuo” tempo dulu adalah UU Simbur Tjahaja (baca: Simbur Cahaya) yang secara tidak langsung nilai-nilainya telah menjelma ke dalam aturan-aturan adat sebagian besar masyarakat Kab. Muba hingga sekarang. Seperti dalam beberapa aturan-aturan adat mengenai pernikahan.
23.  Senjang adalah tradisi kesenian rakyat Suku Musi di Kabupaten Musi Banyuasin dipopulerkan di Kecamatan Sungai Keruh dan masih bertahan hingga sekarang.
24.  Kontes adalah tradisi hiburan bujang-gadis yang berasal dari Marga Sanga Desa.
25.  Ningkuk adalah salah satu tradisi hiburan bujang-gadis menjelang suatu acara pernikahan.

Sekian dulu sampai disini, nanti kalau ada kesempatan kita tambah-tambah lagi. J

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakahtuh


Nb : Mohon koreksi jikalau ada kesalahan.



Sumber referensi:

Pdf yang berjudul Sejarah Perjuangan Rakyat. Tidak ada informasi tahun dan juga nama penyusun / penulisnya.

Haris, Yusman . (Tanpa Tahun). Bahasa Daerah Sekayu. Sekayu: Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

____________ . (Ed) (Tanpa Tahun). Bujang Ranggonang. Tanpa Penerbit.

 Hasil Olahan Sendiri dari Pengetahuan Tentang Muba Lainnya.

-
Sekayu, 28 Juni 2014
HERDONI SYAFRIANSYAH